Untuk info seminar dan mengundang sebagai pembicara seminar hubungi 021-7364885 atau via email: jarotwj@yahoo.com

Rabu, 28 Juli 2010

INTEGRITAS

Keberhasilan seseorang sangat dipengaruhi oleh kecerdasan spritual. Kecerdasan spritual adalah kemampuan seseorang untuk menangkap kehendak Tuhan dalam kehidupannya. Apakah maksud yang baik dari sebuah peristiwa. Apakah itu peristiwa baik ataupun peristiwa yang tidak baik. Makin cepat orang mengambil kesimpulan dari sebuah peristiwa makin cerdas secara spritual. Kecerdasan spritual ini disusun, dibangun oleh berbagai aspek yaitu: integritas, karakter dan nilai-nilai hidup.

Dimulai dari integritas. Integritas adalah bersikap atau berkata apa adanya. Kalau A ya A, kalau B ya B. Integritas adalah orang yang sama antara perkataan dengan pikirannya. Orang yang punya integritas adalah orang yang bisa dipegang perkataannya. Artinya dia menghargai perkataannya dan perbuatannya.

Sering terjadi bahwa anak sesudah lahir justru sebenarnya punya integritas. Tapi orang tuanya yang merusak integritas anak. Karena itu penting sekali bagaimana cara kita membangun integritas pada anak. Kita tidak perlu menanam karena sudah ada pada diri si anak. Yang penting bagaimana kita memeliharanya. Karena sering justru orang tua melatih anak tidak punya integritas.

Sebagai contoh: Seandainya saudara punya anak kecil umur 2, 3 atau 4 tahun, datang tamu. Tamu ini anda tidak suka karena tamu ini suka gossip, sering tidak baik, atau tamu yang sedang menagih hutang. Pokoknya Anda tidak ingin bertemu dengan penagih hutang ini. Kau panggil anakmu yang paling kecil umur 2 atau 3 tahun berkata ”bilang pada tamu ya, kalau mama tidak ada”. Ini namanya training dan pemuridan bohong yang luar biasa efektifnya. Tapi sering anak ketika diajari seperti itu, ia masih belum bisa. Anak 2 tahun ini akan keluar, ke ruang tamu dan berkata pada tamunya ”Mama suruh bilang kalau mama tidak ada”. Jadi anak masih punya integritas belum bisa bohong. Mungkin dengan anak yang bersikap belum bisa bohong ini, anak yang masih punya integritas ini, orang tuanya akan marah. ”Lain kali kalau mama bilang tidak ada, ya bilang mama tidak ada, ngerti?!” Betul-betul orang tuanya mentraining anaknya agar tidak punya integritas. Jika terjadi berulang-ulang maka hilanglah integritas anaknya.

Modal uang bisa dicari. Kalau tidak punya integritas bagaimana mendapat kepercayaan dari orang lain. Dalam bisnis, keluarga, hidup sosial atau apa saja, integritas sangatlah penting. Tapi banyak orang tua merusak integritas si anak sejak mereka kecil. Banyak orang yang awalnya tidak punya modal tapi sukses, karena ia punya integritas. Banyak orang punya uang tapi bingung uangnya buat apa. Ia punya pekerjaan banyak tapi ia masih mau punya pekerjaan atau usaha yang lain. Maka ia mencari orang-orang yang punya integritas untuk menjalankan usahanya. Orang yang punya integritas tidak akan pernah kekurangan pekerjaan. Bahkan ia bisa menjual integritasnya dengan sejumlah presentase saham tertentu, apabila ada orang yang punya banyak uang tidak ada waktu, tidak ada ide untuk menjalankan uangnya. Orang-orang yang punya integritas adalah jawabannya. Banyak orang punya ide, punya waktu, banyak orang punya tenaga tapi tidak punya integritas. Integritas adalah pondasi hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar