Untuk info seminar dan mengundang sebagai pembicara seminar hubungi 021-7364885 atau via email: jarotwj@yahoo.com

Sabtu, 12 Februari 2011

CHARLES BOUDIN, TELADAN

Ada seorang berkebangsaan Kanada yang bernama Charles Boudin. Ia pernah berjalan di atas seutas kawat 340 meter, yang direntangkan dari satu bukit ke bukit lainnya sementara di bawahnya jurang dengan sungai berarus deras. Hanya dengan tongkat seberat 18 kg dan panjangnya 18 m, dia menjaga keseimbangan tubuhnya saat berjalan di atas kawat. Semua orang yang menyaksikan peristiwa itu menahan nafas, karena itu merupakan pertunjukan yang mencekam. Resikonya kalau dia salah langkah, salah perhitungan, terpeleset akan mati, karena ia tidak menyediakan jaring pengaman (safety net), artinya kalau ia jatuh, maka ia akan mati. Tetapi luar biasa, Charles bisa melakukannya dengan baik. Ia bisa mencapai bukit yang satunya sejauh 340 meter dengan selamat. Ketika ia sampai di bukit itu, ia menantang para penonton yang ada di situ.

“Apakah Anda percaya kalau saya akan kembali lagi dengan selamat?” Semua penonton serempak menjawab,”Percaya!”

“Bagaimana kalau saya mengajak salah satu dari Anda bersama dengan saya.” Maka semua orang mulai beralasan. Ada yang berkata,”Jangan saya, saya terlalu gemuk, nanti takut jatuh.” Yang lain bilang,” saya takut ketinggian.” Dan masih banyak alasan lainnya.

“Tetapi, Anda percaya kalau saya bisa menyeberang kembali?” Dan semua kembali menjawab,”Percaya!” Tetapi tetap saja tidak ada yang merespon dalam tindakan nyata.
Akhirnya ada seorang anak muda, bernama Henry, maju dan bersedia menyertai Charles Boudin. Semua orang yang ada di situ mulai berkata,”Kamu hebat sekali, berani sekali.”

Henry memberanikan diri karena ia percaya pada Charles Boudin. Ia segera naik menemui Charles Boudin. Sebelum berangkat Henry diberi petunjuk: Ikuti saja langkah saya, pegang bahu saya erat-erat dan tetap terus memandang bahu saya. Jangan lihat ke kiri, ke kanan atau ke bawah kalau tidak mau jatuh. Pada awal perjalanan memang tidaklah susah, tetapi ketika sampai di tengah, saat angin menerpa dan kawat itu terayun-ayun, dia sulit sekali melanjutkan perjalanannya. Henry mengalami peristiwa yang menegangkan dan menakutkan, tetapi Charles Boudin mengingatkan,”Tetap fokus pada bahu saya, jangan lihat kiri dan kanan dan ikuti gerakan saya.”

Maka Henry mengikuti setiap gerakan Boudin dengan teliti. Ia memandang ke depan pada bahu Boudin. Akhirnya Henry berhasil sampai ke seberang bersama Boudin. Semua yang menyaksikan hal itu memberikan applause yang meriah. Kisah nyata ini terjadi pada 30 juli 1958.

Apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini? Untuk berhasil kita butuh figur, contoh atau teladan. Kita perlu melihat dengan teliti setiap gerakannya dan mengikutinya. Jika Anda ingin sukses, ingin berhasil, marilah kita berhikmat. Carilah figur seorang yang sukses, lihat terus dia, amati gerakannya dan ikuti dari belakang. Untuk sukses kita perlu diinspirasi oleh seseorang yang sudah sukses. Bila perlu jadikan dia mentor dalam hidupmu. Undanglah dia untuk menjadi mentormu. Amati kehidupannya dengan teliti, ikuti gerakannya, jangan tengok kanan-tengok kiri, maka engkau akan menjadi sukses sebagaimana dia sukses.

TELITI DALAM HAL KECIL

Pernah ada cerita tentang 3 orang tukang batu yang sedang menumpuk batu bata. Orang pertama ditanya,”Pak, Anda sedang melakukan apa?” Dia menjawab,”Saya sedang menumpuk batubata.” Orang kedua ditanya,”Bapak sedang melakukan apa?” Dia menjawab, “Saya sedang membuat dinding. Tukang batu ketiga ditanya pertanyaan yang sama,”Apa yang sedang bapak lakukan?” Tukang batu ketiga menjawab,”Saya sedang membangun sebuah rumah yang paling besar dan indah di kota ini.”

Anda mengerti maksud saya? Tukang batu pertama tidak memiliki visi, atau pandangan yang jauh ke depan tentang apa yang dia lakukan. Tukang batu kedua, lebih lumayan punya visi yang lebih jauh. Tetapi tukang batu ketiga memiliki pandangan yang sangat jauh ke depan, yaitu membuat rumah yang besar dan indah. Anda bisa bayangkan, hasil kerja yang didapat oleh tukang batu tersebut? Tukang batu ketiga akan memberikan hasil yang paling sesuai dengan keinginan yang diharapkan sang arsitek, dibanding dengan tukang batu pertama dan kedua, yaitu membangun rumah yang besar dan indah. Wajar saja bila tukang batu ketiga akan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi. Pertanyaannya: Apakah Anda memiliki visi dengan apa yang anda kerjakan atau lakukan saat ini? Apakah Anda memiliki visi ke depan tentang pekerjaan, usaha, kegiatan sosial, atau kegiatan sehari-hari yang anda lakukan? Apakah terkait satu dengan yang lain? Ataukah Anda mengalir begitu saja.

Atau Anda memilki visi ke depan tentang hidup Anda dan semua yang Anda kerjakan sebenarnya terkait satu dengan yang lain dalam kerangka membangun sebuah rumah yang besar dan indah. Anda berolahraga, Anda bergaul, Anda berjejaring dalam sosial, melakukan kegiatan ini dan itu, semuanya dalam sebuah kerangka besar yang sedang Anda tuju. Bila Anda orang yang seperti itu, maka Anda adalah orang yang memiliki mimpi dan visi besar, dan waktu akan membuktikan suatu saat Anda akan berhasil.
Sudahkah Anda menuliskan semua visi Anda dalam sebuah kertas. Ataukah Anda hanya menjalaninya begitu saja pekerjaan Anda dan mengalir seperti air.

Jangan lupa kesuksesan datang karena direncanakan. Bila tidak direncanakan maka kesuksesan tidak akan datang, bahkan seandainya kesuksesan datang Anda tidak akan tahu kapan waktunya. Bila Anda tidak mempersiapkan keberhasilan, maka Anda sedang mempersiapkan kegagalan bagi hidup Anda. Karena itu mari kita menjadi bijaksana dengan memiliki tujuan dalam hidup kita, baik tujuan jangka panjang, mimpi, cita-cita dan angan-angan atau tujuan-tujuan kecil jangka pendek yang akan kita lakukan dengan teliti, dengan antusias, dengan bergairah, karena semua hal-hal kecil yang kita lakukan, kita sadari itu semua ada kaitannya dalam tujuan jangka panjang.

Sebagaimana seorang tukang batu melakukan pekerjaan dengan teliti, seperti membuat dinding, membuat kusen, tapi hal kecil itu dia lakukan ada kaitannya dengan sebuah bangunan besar dan indah yang sedang ia impikan. Mari kita impikan sebuah visi dan masa depan yang besar dan kita menjalaninya langkah demi langkah dengan mulai mengerjakan hal-hal kecil dengan teliti. Kita semangat melakukannya karena ada kaitannya dengan hal yang besar yang kita impikan. Mari kita sukses dengan menjadi bijaksana.

SPANYOL : KEKUATAN TIM

Jerman adalah langganan juara dalam sepak bola, karena mereka memiliki keutamaan-keutamaan dasar sepak bola yang tradisional seperti, mentalitas yang kuat, disiplin yang tinggi, pantang menyerah. Belum lagi mereka terkenal memiliki fisik yang kuat. Namun Euro 2008 ternyata membuktikan bahwa semuanya itu tidak cukup ketika menghadapi perlawanan tim Spanyol yang bermain dengan begitu modern, dengan itelijensi dan tehnik yang tinggi. Belum lagi Spanyol menunjukkan sepak bola bukan permainan individu tetapi permainan tim.

Memang Spanyol telah meninggalkan gaya permainan matadornya yang individual dan beralih ke permainan yang mengandalkan kekompakan tim. Perubahan ini terkait dengan sejarah sport di spanyol sendiri. Di bawah diktator Franco individualisme sangatlah dipentingkan. Tidak heran bila dalam kurun selanjutnya Spanyol berjaya dalam olahraga individual, seperti tennis, formula-1 dan balap sepeda. Belakangan ini Spanyol juga berjaya dalam olah raga beregu, seperti bola tangan, basket dan hoki. Perubahan itu terjadi sebagai akibat dari sebuah modernisasi masyarakat, kata pelatih basket Spanyol, Epo Hernandez. Perubahan itu juga merambat ke sepak bola.

Tim Spanyol di bawah Louis Aragonez jelas memperlihatkan sepak bola modern hanya bisa dimainkan dalam kebersamaan. Pengabdian kepada tim inilah yang membuat tim sepak bola Spanyol menjadi indah. Mereka bermain dengan pasing pendek dan jeli. Tempo permainan juga berubah-ubah, cepat, lambat dan kemudian menjadi cepat lagi. Mereka seakan memainkan sepak bola biasa yang lambat tapi indah, sekaligus memadukannya dengan kecepatan yang dituntut sepak bola modern.

Sergio Ramos dan kawan-kawannya bermain tegas dan lugas, tetapi tidak ada kesan kekerasan, militerisme dalam setiap gerak mereka. Malahan mereka menampakkan suatu romantisme sepak bola yang indah. Betapa eloknya pasing Xafi dalam setiap permainannya. Dengan gaya permainan Spanyol yang demikian, maka Jerman yang mengandalkan gaya permainan sepakbola klasik, dibuat kalang kabut.

Sepak bola adalah cermin dinamika masyarakat. Dari sepak bola Spanyol kita bisa menarik pelajaran untuk kehidupan bermasyarakat kita. Kita bisa belajar berhikmat dan bijaksana dari kemenangan Spanyol kali ini. Dalam kehidupan modern saat ini, tidak cukup bila kita berpegang pada gaya lama yang berasal dari nilai-nilai klasik dan tradisional kita. Kita masih harus terus mencari intelijensi, trik, tehnik dan taktik baru yang mungkin tidak ada sambungannya sama sekali dengan keutamaan dan nilai-nilai lama kita. Dan itu harus kita cari bukan secara individual tapi dalam kebersamaan. Hanya dengan cara demikian, kita akan menjadi Spanyol modern yang bisa menggulingkan raksasa tradisional Jerman.

Mari kita ambil hikmat dari kisah ini. Bahwa ini tidak hanya berlaku dalam permainan sepak bola, tetapi juga dalam bisnis, dalam sosial, atau politik. Kita tidak bisa menggunakan kekuatan, arogansi, pengalaman lama, budaya lama yang sebenarnya sudah menjadi kejenuhan bagi masyarakat. Kita perlu menjadi lugas tanpa kekerasan. Romantisme politik, bukan kekerasan politik. Romantisme olah raga dan bukan kekerasan olah raga. Dengan menekankan pada prinsip-prinsip humanisme, pluralisme, kebersamaan, kekuatan tim, bukan individu. Bukan saatnya lagi bergaya ala Rambo, tetapi gaya tim. Itulah yang harusnya ditunjukkan bukan hanya dalam persebak-bolaan, tetapi juga dalam bisnis, marketing, dalam membangun jaringan. Orang-orang yang sukses adalah orang yang memiliki tim yang kuat. Karena itu mari kita menjadi bijaksan dengan membangun sebuah tim.

XAVI HERNANDEZ

Euro 2008 telah selesai dan memunculkan Xavi Hernandez sebagai pemain terbaik Euro 2008. Ia sendiri tidak banyak mencetak gol. Gelandang tengah yang berpostur tinggi ini hanya menyumbangkan satu dari 12 gol yang dikumpulkan oleh tim matador Spanyol. Mengapa ia dipilih sebagai pemain terbaik? Karena bola yang dia terima, entah diarahkan ke depan, ke belakang, atau ke samping melalui dirinya, maka menjadi umpan bagi pemain lain untuk mencetak gol. Ia seolah menjadi dirigen dari permainan sepak bola itu sendiri. Ia memberikan umpan-umpan yang baik kepada pemain lain.

Xavi Hernandez dinobatkan sebagai pemain terbaik yang terdiri dari sembilan orang berpengalaman yang mengamati seluruh pertandingan Euro 2008, juga memperhitungkan jajak pendapat online yang dilakukan di situs Castrol Performance Index sepanjang turnamen ini. Berdasarkan statistik partai final itu, gelandang berpostur 170cm tersebut paling banyak melakukan pasing, yaitu sebanyak 62 kali dengan tingkat akurasi 87%. Partai final itu adalah penampilan yang ke-63 di timnas Spanyol. Ia melakukan debut di timnas bersama teman-temannya yang lain.

Berikut ini komentar dari Andy Roxburgh, ketua tim teknis UEFA yang juga mantan pelatih tim Scotlandia,”Kami memilih Xafi karena ia menunjukkan gaya permainan Spanyol sesungguhnya. Ia memberikan segalanya di sektor penguasaan bola, operan dan pengiriman umpan terobosan.”

Apa yang bisa kita pelajari dari kisah sukses Xafi Hernandez? Untuk menjadi sukses, kita tidak harus sukses sendirian mencetak gol yang paling banyak. Dia hanya mencetak satu saja dari 12 gol yang dikumpulkan timnya. Tetapi ia menjadi fasilitator. Ia menjadi pengumpan yang baik. Ia menjadi pendukung bagi suksesnya orang lain. Inilah yang sangat penting di dalam sebuah keberhasilan tim, yaitu merelakan orang lain berhasil, memimpin supaya orang-orang di sekitanya berhasil, dan keberhasilan teman-teman yang lain adalah keberhasilannya. Ia bermain tanpa ambisius, ia bermain, cantik, ia bermain dengan tehnologi tinggi. Orang mengatakan ia bermain dengan romantisme sepak bola, bermain dengan perasaan, dengan seni dengan kekompakan. Itulah rahasia sukses Xafi Hernandez.

Dari kisah ini, mari kita menjadi berhikmat. Untuk sukses kita tidak hanya perlu kekompakan tim, tetapi niat, karakter, attitude, kesenangan membuat orang lain berhasil. Keberhasilan bersama-sama, tidak ingin menonjolkan diri, karena kalau ingin menonjolkan diri akan membuat anggota tim yang lain iri, perpecahan terjadi, atau bahkan dijegal oleh yang lain. Keindividuan, egoisme harus diturunkan untuk meraih keberhasilan bersama-sama.

Senin, 24 Januari 2011

DOUGLAS Mc ARTHUR

Selama Perang Dunia I, Kolonel Douglas Mc Arthur memobilisasi anak buahnya dengan baik. Sehingga saat PD I berakhir, ia dianugerahi tujuh bintang perak dan medali pengabdian. Semua penghargaan itu ia terima karena kemampuan dan loyalitasnya yang tinggi dalam menggalang kerjasama dari pasukan yang dipimpinnya.

William Manchester mencoba menganalisa perbuatan Mc Arthur dalam bukunya American Caesar. Inilah analisa William Manchester terhadap Mc Arthur:

Dibandingkan dengan perwira tinggi yang seusia dengannya, Mc Arthur memang dekat dengan anak buahnya. Ia komandan yang ikut merasakan kegelisahan dan bahaya yang dialami dan dihadapi anak buahnya. Yang lebih baik lagi, ia sangat menghargai setiap orang yang dipimpinnya. Ia memiliki kelebihan yang dapat membakar semangat dan perasaan anak buahnya. Ia menaruh perhatian terhadap masing-masing mereka. Kelompok yang bermotivasi tinggi, sadar bahwa pemimpinnya mengasihi mereka dan mereka setia sampai akhir terhadap pemimpin seperti itu. Berbagai peristiwa yang mereka alami dalam peperangan adalah faktor yang memupuk kebersamaan dan kerjasama tim yang didasari oleh kesetiaan. Apa rahasia kesetiaan dari orang-orang gagah perkasa dibawah kepemimpinan Mc Arthur? Rahasianya adalah keberhasilan diraih ketika Mc Arthur tidak menikmati keberhasilan itu seorang diri. Ia memberikan kedudukan dan fasilitas yang baik kepada mereka yang setia.

All for one, atau semua untuk satu tujuan adalah prinsip yang ditanamkan pemimpin-pemimpin besar kepada sahabat-sahabatnya untuk mempertahankan kemenangan-kemenangan mereka. Kesatuan dan kesehatian anggota tim sangat berpengaruh terhadap kekokohan dan pencapaian hasil dari kerja yang maksimal. Prinsip ini berlaku dalam dunia apa saja, baik olahraga, bisnis atau yayasan maupun politik. Sebagai seorang pemimpin maka Anda harus sadar bahwa Anda membutuhkan orang lain dan Anda dibutuhkan orang lain.

Karena itu Anda harus menjadi pohon-pohon rindang untuk berteduh bagi anak buah Anda. Supaya anak buah Anda memiliki rasa aman bekerja dengan Anda. Komitmen Anda terhadap anak buah Anda akan menumbuhkan loyalitas anak buah kepada Anda. Tidak ada yang gratis dan tidak ada yang cuma-cuma. Setiap sikap yang kita berikan kepada anak buah, maka itu juga yang akan diberikan anak buah kepada pemimpinnya.

Karena itu jika Anda ingin sukses, maka selain mengisi otak Anda dengan ilmu pengetahuan terbaru atau tekhnologi yang canggih, lebih dari itu seorang bisa menjadi pemimpin karena kepribadiannya. Seorang diikuti oleh orang lain, karena karakternya. Seorang dijadikan contoh karena perilakunya. Oleh sebab itu, bangunlah kepribadian Anda dengan membangun karakter Anda. Perhatikan dan hargai anak buah Anda, maka Anda akan mendapatkan loyalitas dari mereka. Sehingga Anda akan diakui sebagai seorang pemimpin yang sejati, hidup maksimal, meraih prestasi puncak.

LAURIE MAGERS

Mengenai masalah mengembangkan dan memaksimalkan diri, maka Anda akan mendapat inspirasi dari cerita klasik ini.

Laurie Magers, seorang yang bekerja sebagai asisten manajer administrasi di sebuah perusahaan. Ia bekerja pada perusahaan itu dengan latar belakang pendidikan SLTA. Laurie gemar sekali membaca dan mengikuti berbagai seminar. Hal itu dilakukannya selama bertahun-tahun, sehingga ia memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Ketika perusahaan tempat ia bekerja mengadakan evaluasi menyeluruh dari orang-orang kunci, maka hasil pekerjaan Laurie mendapatkan nilai yang tinggi atau sama dengan hasil mereka yang berpendidikan S2. Semua itu berkat semangat kerjanya yang tinggi dan kegigihannya untuk mengikuti pendidikan informal. Akhirnya perusahaan memberikan jaminan untuk Laurie agar tetap dipekerjakan, walaupun kelak ada pengurangan pegawai di perusahaan itu.

Untuk mendapatkan sukses seperti Laurie Magers, maka kita bisa mengadopsi tiga kiat sukses yang diajarkan oleh Laurie:

Prinsip pertama adalah disiplin. Ketika kita ingin berhasil maka kita harus berusaha mendisplin diri sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Jangan berharap akan berhasil bila kita tidak mau hidup disiplin. Sebab mereka yang disiplin yang akan meraih sukses.

Prinsip kedua, kerja keras. Paculah diri kita bekerja lebih keras lagi sehingga dapat menghasilkan sesuatu dengan gemilang. Jangan menghitung-hitung tenaga yang telah kita keluarkan. Ketika kita belum melihat hasil dari apa yang kita kerjakan, maka kita harus memacu diri untuk bekerja lebih keras lagi. Percayalah bila sudah tiba waktunya untuk menuai, maka kita akan terkagum-kagum melihat hasil kerja keras kita, dan saat itu kita sudah bisa menikmati hasil dari kerja keras kita.

Prinsip ketiga adalah keahlian (skill). Setiap orang pasti memiliki keahlian. Jika ingin sukses maka keahlian yang kita miliki harus terus dikembangkan, dan jangan cepat puas atas apa yang telah dicapai. Singkirkan kemalasan, rasa malu atau minder, karena pendidikan formal kita rendah. Justru karena pendidikan formal kita rendah, kita harus terus meningkatkannya dengan mengikuti berbagai seminar atau pelatihan informal seperti yang dilakukan Laurie. Apa yang telah dilakukannya dalam meningkatkan keahliannya dengan mengikuti seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan informal telah membuat dirinya memiliki kemampuan setara sarjana bahkan sarjana S2. Tetapi orang yang malas belajar akan ditinggalkan oleh lingkungan atau keadaan, karena zaman terus berubah dan membutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi. Karena itu, selalu tingkatkan kemampuan kita.

Anda juga bisa membangun kesuksesan atas dasar integritas. Jika kemampuan, kepandaian dan intelektual sudah sulit untuk ditingkatkan maka integritas adalah hal yang masih bisa Anda tingkatkan. Kejujuran dan kebenaran. A adalah A, B adalah B. Anda menjagai perusahaan dimana Anda bekerja dengan integritas Anda, sehingga Anda menjadi orang yang dipercaya oleh pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan tetap terus memakai Anda, bukan karena ilmu atau kemampuan atau kecerdasan otak Anda, tetapi karena integritas Anda. Anda bisa dipercaya karena integritas Anda. Jika pemilik perusahaan membutuhkan informasi yang benar, ketika ada pertikaian, ada perselisihan, maka pendapat ketiga yang bisa dipercaya adalah pendapat Anda, sebab Anda adalah orang yang berintegritas.

KODOK TULI

Ada sebuah kisah tentang seekor kodok yang tercebur dalam sebuah baskom yang berisi susu. Ia meloncat-loncat berusaha keluar dari dalam baskom itu, tetapi sulit sekali. Di atas baskom telah menanti dua ekor kodok yang mengatakan ia akan sulit keluar dari baskom itu, bahkan mustahil bisa keluar dari sana. Kedua kodok itu mengatakan hal-hal yang melemahkan semangat sang kodok yang tercebur itu. Mereka mengejek dan mengolok-olok, bahkan menyalahkan kenapa tidak hati-hati waktu berjalan sehingga ia tercebur dalam baskom itu.

“Makanya hidup harus hati-hati.” “Kamu sih ceroboh, melompat-lompat tanpa tujuan”. Dan berbagai perkataan penghakiman lainnya. Tetapi kodok yang sedang berusaha keluar dari baskom tidak memperdulikan ucapan kedua kodok itu. Ia terus berusaha untuk meloloskan diri. Memang sulit sekali. Ia bahkan sudah puluhan kali mencoba, tetapi tidak berhasil juga. Sementara ia melompat, tercebur lagi, melompat, gagal lagi, kedua kodok yang berada di atas tidak berhenti mengucapkan kata-kata yang melemahkan sang kodok itu. Namun tanpa disangka-sangka, pada lompatan yang kesekian ratus kali, kodok itu melompat sekuat tenaga dan berhasil keluar dari dalam baskom.

Setelah berada di luar si kodok ditanya, mengapa ia berhasil keluar, padahal sudah dikatakan agar ia menyerah saja. Tetapi si kodok hanya menjawab, “Apa, apa, apa…” Ternyata kodok itu adalah kodok yang tuli. Jadi sejak tadi ia memang tidak mendengar semua perkataan kedua kodok yang mengejek dan melemahkan dia. Ia hanya bisa melompat dan melompat. Bahkan ia mengira kedua temannya itu sedang menyemangati dia supaya terus berusaha.

Untuk berhasil kita perlu kerja keras dan semangat baja. Karena berhasil tidak datang begitu saja. Ada kegagalan, ada rintangan, ada masalah datang silih berganti. Tetapi bila orang ulet, tekun dan gigih, maka waktu yang akan menunjukkan bahwa ia suatu saat pasti akan berhasil, karena keberhasilan membutuhkan kegigihan. Tetapi sering semangat kita habis karena kita terlalu banyak mendengarkan komentar orang, pendapat orang, ejekan orang lain. Karena itu, sebenarnya kita perlu tidak memperhatikan tidak semua yang kita dengar. Kita perlu memilah-milah yang baik saja. Dan lebih baik lagi kalau kita konsentrasi saja pada visi besar dan tujuan besar yang hendak kita capai dalam hidup ini. Kita lakukan terus apa yang harus kita lakukan dengan semangat, karena suatu saat keberhasilan itu pasti akan datang. Lakukan dengan semangat tanpa mendengarkan banyak komentar dari orang lain. Semangat bisa patah dan hancur, karena terlalu banyak mendengar komentar yang negatif.

Lihat orang-orang lain yang berhasil yang bisa menginspirasi hidupmu. Perhatikan hidup mereka yang sukses, dengarkan kisah mereka dan berikan semangat kepada dirimu sendiri dari orang-orang yang memberimu semangat. Pilihlah teman-teman atau kelompok orang-orang yang optimis supaya itu mempengaruhi jiwamu. Atau dengarkan inspirasi dari kami dan jadilah bijaksana, hidup sukses dan maksimal.

VISI DAN PERASAAN

Seorang yang sukses adalah seorang yang memiliki jiwa pemimpin. Seorang pemimpin adalah orang yang bisa membedakan antara perasaan,penilaian dan evaluasi dalam dirinya dengan visi,komitmen dan janji-janji. Seorang pemimpin adalah orang yang bisa membedakan antara perasaan dan visi yang harus dijalani.

Saya berikan contoh dalam kasus general elektrik perusahaan besar didunia. Ketika Jack Welch seorang CEO generasi kedelapan,dan termuda dalam sejarah pemimpin General Electric.Ia membangun GE yang saat itu merupakan perusahaan yang memang sudah besar namun lamban dalam pertumbuhan. Maka dia mulai berfikir diperlukan sebuah revolusi.Tahun-tahun pertama saat Wells menjadi pucuk pimpinan merupakan pertempuran yang tidak pernah henti.Revolusi yang dicanangkannya berarti mengibarkan bendera perang terhadap cara kerja lama di General Electric. Dan menata ulang perusahaan itu dari pucuk sampai akar.

Pada dasawarsa pertama kepimpinannya,Welch memperbaiki,menutup atau melego ratusan bisnis.Menghapus lapis-lapis manajemen dan mengubah gaya birokratis perusahaan tersebut. Dapat dibayangkan betapa sulitnya dasawarsa pertama kepemimpinan Jack Wells untuk mewujudkan General Electric menjadi salah satu perusahaan yang paling kompetetif didunia. Tidak mudah mengubah sesuatu yang sudah dianggap umum dan baik diperusahaan tersebut.

Tidak mudah dalam bersikap tentang arus birokrasi lama yang begitu mengagungkan jabatan. Birokrasi seperti itu oleh Welch justru dianggap pemimpin bukan seperti itu. Welch menanamkan sebuah culture baru dalam birokrasi bahwa seorang pemimpin harus mendengarkan bawahannya. Karena dengan mendengarkan bawahannya dia bisa mendapatkan masukan,ide-ide yang terbaik dan original. Setiap lapis dalam General Electric dituntut untuk berani menyuarakan ide-ide terbaiknya dalam setiap pertemuan. Dan setiap manajer harus mendengarkannya .Itu membuat ada perubahan yang luar biasa dalam General Electric dasawarsa tersebut.

Dasawarsa selanjutnya dia membuat gebrakan lagi yang juga tidak populer dimata karyawan yaitu melakukan pengurangan karyawan,phk besar-besaran. Itu dilakukan untuk mendapatkan karyawan yang memiliki visi yang sama. Dia merekrut yang baru dan mengganti yang lama. Apa yang dilakukan Wells bukan sekedar seorang CEO perusahaan. Tapi bisa dikatakan dia seorang pemimpin yang berani. Bertindak berdasarkan visi. Keputusan yang tepat dan mengeyampingkan perasaan-perasaan yang tidak enak. Karena semua yang dilakukannya itu sebenarnya untuk kebaikan perusahaan itu sendiri. Maka sampai hari ini General Electric adalah sebuah perusahaan besar dan ternama dengan keuangan yang kuat sekali.Tanpa seorang Jack Welch yang menaruh pondasi yang kuat,belum tentu akan mendapatkan keberhasilan seperti itu. Seorang pemimpin yang besar adalah orang yang berani bertindak. Bisa memisahkan antara perasaan dan visi.

TUJUAN HIDUP YANG MULIA

Orang yang sukses kalau dia memilki motivasi,gairah yang kuat sekali. Tapi apa yang membuat seseorang bisa memiliki gairah semangat yang kuat sekali? Kalau dia memiliki tujuan yang mulia.

Saya akan berikan kisahnya Margareth Haugree. Ketika Margareth Haugree masih bayi,ayah ibunya meninggal dunia. Ia kemudian diangkat oleh dua orang yang masih muda yang miskin namun baik hatinya. Ia tinggal dan tumbuh dewasa bersama mereka dan kemudia menikah dan mempunyai seorang bayi. Setelah itu mereka pindah ke Baltimore di New Orlando supaya kesehatan suaminya lebih baik. Tetapi tidak lama kemudian suaminya meninggal dunia. Jadi Margareth Haugree menjadi seorang janda yang miskin. Tetapi dia adalah seorang wanita yang kuat dan terbiasa bekerja. Sepanjang hari dari pagi sampai petang dia menyetrika pakaian dari tempat sebuah pencucian pakaian. Setiap hari,saat dia bekerja,dia melihat kejendela dan melihat anak-anak kecil yang sudah tidak punya ibu dari sebuah panti asuhan dekat dia bekerja sebagai penyetrika pakaian.

Tidak lama setelah itu,suatu penyakit yang hebat melanda kota itu. Banyak orangtua,ayah ibu yang meninggal dunia karena penyakit itu. Sampai-sampai terdapat lebih banyak anak-anak yatim piatu daripada jumlah panti asuhan yang bisa menampung mereka. Anak-anak membutuhkan seorang teman yang baik. Mungkin tidak pernah terlintas dalm pikiran kalian,seorang wanita miskin yang bekerja ditempat pencucian pakaian bisa menjadi seorang teman bagi anak yatim piatu. Itulah yangn dilakukan Margareth Haugree. Menjadi teman bagi mereka. Ia menghadap pengelola panti asuhan memberi tahu, bahwa ia akan memberikan sebagian upahnya dari penyetrika dan pencuci pakaian untuk anak-anak panti. Tidak lama kemudian ia bekerja begitu kerasnya agar bisa menyisihkan uangnya untuk ditabung dan sebagian untuk anak-anak panti. Dengan tekun ia menabung,menyisihkan sebagian uangnya. Dan ia juga dengan tekun menyisihkan uangnya untuk anak panti. Terkadang ia membelikan dan mengirimkan susu untuk anak panti. Dengan begitu rajin ia memelihara mereka.

Ia terpacu untuk lebih berbuat baik untuk anak-anak panti. Makanya ia membeli dua ekor sapi,memeras susunya dan menjual susunya kepada para pelanggannya. Sepulang dari mengantar susu ia mampir dihotel atau direstoran dan meminta sisa-sisa makanan sore hari itu. Dan diberikan pada anak-anak panti yang pada saat itu kesulitan makanan. Beberapa waktu kemudian Margareth mendapatkan kesempatan untuk membuka sendiri usaha roti kecil-kecilan. Dari tabungan penjualan susu yang ia peroleh. Ia bekerja begitu keras.

Ketika perang saudara meletus,banyak kesusahan dan penyakit melanda kota dan banyak orang menjadi kekurangan. Margareth haugree tidak berhenti mengelola pabrik rotinya. Yang saat itu justru akhirnya diberkati luar biasa. Tidak lama setelah itu usahanya terus berkembang dan semakin lama semakin maju. Dan akhirnya Margareth Haugree memiliki pabrik roti yang cukup besar.

Singkat cerita Margareth Haugree meninggal dunia.Dan ketika tiba saatnya membacakan surat wasiat,orang-orang mendapati bahwa dengan semua uang yang dia berikan,dia masih bisa menyimpan cukup banyak. Dengan semua kegiatan sosial dan membantu panti asuhan dia masih bisa menabung cukup banyak. Dan semua harta kekayaan,pabrik, dia wariskan untuk anak-anak panti. Yang menarik adalah surat wasiat itu tidak ditandatangani karena dia tidak bisa menulis. Surat itu dibuat oleh seorang notaris yang menulis untuknya. Dan dia berikan cap jempolnya karena dia pun tidak bisa membuat tandatangan.

Betapa seorang yang minim pendidikan,seorang yatim piatu hidup dalam kemiskinan. Namun bisa memiliki karya besar sedemikian hebat. Karena dia memiliki tujuan hidup yang mulia. Kalau Margareth Haugree hanya punya tujuan hidup untuk sekedar bisa makan. Maka dengan menjadi pencuci dan penyetrika pakaian itu sudah cukup. Tapi dia hidup tidak hanya untuk makan dan hidup,hidup untuk makan,lalu tidur dan bangun lalu terus berputar untuk itu saja.Dia memiliki tujuan hidup yang mulia.

Kenapa orang mau bekerja keras,orang akan lebih berani bekerja keras lagi kalau dia memiliki tujuan hidup yang mulia. Karena itulah miliki tujuan hidup itu yang akan mendorong engkau bekerja keras dan lebih keras lagi. Kekuatan tujuan hidup yang mulia itu jauh lebih kuat daripada sebuah tujuan untuk menjadi kaya,tujuan untuk untung,menjadi terkenal,tujuan untuk dihormati. Karena ketika tujuan untuk dihormati ternyata tidak dihormati orang bisa kecewa dan kepahitan. Orang punya tujuan untuk kaya,ternyata bangkrut dan rugi mereka akan berhenti bekerja. Tapi orang yang punya tujuan hidup yang mulia,dia akan bergerak terus akhirnya menjadi sukses dengan cara yang bahagia.

TINDAKAN EFEKTIF

Untuk menjadi sukses selain memiliki cita-cita yang menggebu-gebu dan membara,maka seseorang perlu memiliki tindakan yang efektif. Terlalu banyak orang memiliki cita-cita dan keinginan namun tidak mencapainya. Padahal sebenarnya dia terlihat cukup sibuk. Tapi kenapa hal itu tidak tercapai? Karena tindakannya tidak efektif.

Waktu adalah sama bagi semua orang,yaitu 24 jam. Maka tindakan efektif ini adalah berbicara tentang bagaimana seseorang mengelola sumber–sumber yang ada. Dan yang cukup penting adalah mengelola waktu. Tentu tindakan efektik juga berbicara tentang pengambilan keputusan yang tepat. Penggunaan sumber-sumber daya yang lain. Saya akan bahas kali ini adalah bagaimana menggunakan waktu. Untuk memiliki tindakan yang efektif, maka langkah yang pertama adalah audit dulu,cek,periksa kembali penggunaan waktu-waktu anda selama ini.

Apakah anda terlalu sibuk,tetapi sebenarnya tidak produktif. Karena anda terlalu banyak berbicara dan bergaul kesana kemari untuk hal-hal sebetulnya tidak perlu. Anda harus melatih tubuh anda istirahat secara wajar. Istirahat wajar adalah 6-8 jam sehari. Kalau engkau lebih dari itu maka engkau telah membuang-buang waktu selama ini untuk hal sebenarnya berlebihan. Kalau engkau melatih tubuhmu untuk tidur 6-8 jam sehari maka selebihnya engkau bisa menggunakannya untuk bekerja dan bekerja. Dan tentu akan menjadi lebih produktif. Atau kalau toh untuk bergaul, adalah dalam rangka untuk memperluas jaringan,pergaulan,memperbanyak sahabat dan itu akan memberi dampak untuk sukses anda. Untuk bertindak efektik maka perlu juga hati yang dipenuhi dengan damai sejahtera dan pikiran yang bijaksana. Karena itu beri makan juga untuk hati dan pikiran. Gunakan waktu selama 1 jam untuk membaca hal-hal yang membangun pribadi. Membangun motivasi atau mengembangkan pengetahuan. Latih untuk memberi makanan hati dan pikiran.

Disiplin diri setiap hari,sediakan waktu untuk memberi makan hati dan pikiran. Maka itu akan mempengaruhi tindakan yang efektif anda. Langkah berikutnya setelah anda mengaudit memeriksa kembali jam-jam yang dipakai. Melatih,istirahat yang wajar. Maka yang perlu diperhatikan adalah untuk bisa fokus. Terlalu banyak orang punya keinginan,terlalu banyak orang punya daftar yang harus dilakukan sehingga akhirnya justru tidak ada yang dicapai. Sementara dia mengerjakan pekerjaan A,pikirannya ada pada B,atau C atau pada agenda selanjutnya. Maka buatlah daftar yang harus dilakukan untuk bulan ini,minggu ini dan untuk hari ini. Hari ini apa yang engkau lakukan maka pikirkan apa yang harus dilakukan sampai selesai lalu masuk dalam prioritas yang kedua.

Buatlah daftar,buatlah prioritas lakukan satu demi satu. Ketika mengerjakan satu maka pikirannya hanya ada pada satu dan kerjakan sampai selesai. Maka itu akan membuat saudara lebih produktif,efektik karena saudara fokus.Tanpa fokus dan tidak fokus maka tidak akan pernah muncul hasil yang produktif. Karena tidak fokus adalah perbuatan yang tidak efektif. Selamat mencoba.

KUASA PUJIAN

Orang sukses adalah orang yang juga membuat orang lain sukses. Itulah sukses sejati. Bagaimana cara membuat orang lain sukses? Berikan dia dorongan, motivasi dengan cara memberikan pujian. Kuasa pujian itu luar biasa.

Saya ambilkan contoh dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang istri suatu pagi memakai baju baru, lalu suaminya berkata,”Wah, engkau cantik sekali.” Teman sekantornya berkata,”Wah, kamu kelihatan langsing.” Teman yang lain juga berkomentar,”Cocok dengan warna kulitmu. Kamu kelihatan lebih cerah.” Ada lagi yang lain berkata,”Kamu kelihatn begitu menarik, cheerful.” Apa yang terjadi kemudian? Saya yakin kalau baju itu kotor segera dicuci, dikeringkan, disetrika tidak lama lagi dipakai lagi.

Pujian membuat orang lain merasa diterima. Pujian membuat orang melakukan hal yang sama lagi, sekali lagi, sekali lagi dan lagi.

Contoh yang lain, ada seorang wanita memakai pakaian pesta. Pakaian itu bukan terbuat dari katun atau bahan lain yang menyerap keringat. Mungkin terbuat dari silk atau sintetis. Bahkan pakaian itu begitu ketat menjepit tubuhnya. Secara fisik, itu tidak enak dipakainya. Namun ketika ia tiba di tempat pesta. Baru saja turun dari mobil orang mulai melihat lalu berkata,”Siapa ya dia? Saya jadi pangling. Kamu seperti artis hari ini.” Begitu masuk ke dalam ruangan pesta orang lain berkata,”Kamu seksi sekali, tapi tetap terlihat sopan. Bagus sekali.” Yang lain berkata,”Kamu anggun sekali.” Ada juga yang berkata,”Kamu cantik sekali, saya pangling sama kamu.” Apa yang terjadi? Sang istri, atau wanita itu ketika diajak pulang belum mau pulang, karena dia belum berjalan berkeliling, karena ia belum berjalan ke semua ruangan, karena dia belum menemui semua orang yang dikenalnya. Ia mau mendapat pujian yang sama dari orang-orang yang dia kenal. Pakaian itu tidak nyaman dipakai bahkan menjepit tubuhnya, namun ia tahan berlama-lama di sanama, karena apa? Karena pujian memang membuat orang tahan menderita.

Oleh sebab itu, berikanlah pujian kepada anak misalnya. Ketika ia mengerjakan PR, bagi anak itu suatu penderitaan, karena dunia anak memang dunia bermain, bukan belajar. Bermain itu menyenangkan bagi anak, tetapi ketika ia dipuji, maka ia mau melakukannya lagi meskipun baginya itu sebuah penderitaan.

Sesuatu yang sulit dilakukan. Sesuatu yang mungkin membuat menderita, tetapi sering itu menjadi ringan karena orang diberikan penghargaan yang sepantasnya. Jangan pujian yang berlebihan, itu namanya rayuan gombal. Tetapi pujian yang sepantasnya, pujian yang wajar, membuat orang merasa diberi tempat, dihargai apa yang ia lakukan, itu mebuat ia berkurang rasa capeknya, membuat ia melangkah maju. Ketika ia sukses, maka orang yang membuatnya sukses akan terkena dampaknya, menjadi sukses. Itu pasti!

TANGGUNG JAWAB

Orang yang sukses harus memiliki jiwa kepemimpinan. Tetapi jiwa kepemimpinan tidak turun dari langit atau datang begitu saja. Jiwa kepemimpinan bisa dilatih. Bagaimana cara melatihnya? Setiap kali ada kesempatan untuk bertanggung jawab, untuk tampil, ambilah kesempatan itu. Bila ada kesempatan untuk maju, ambil kesempatan itu.

Beberapa belas tahun yang lalu kami pergi bersama rombongan ke Aceh, untuk melakukan kegiatan sosial di sana. Pada waktu itu Aceh sedang bertikai dengan pasukan GAM. Ketika kami bersama rombongan dengan beberapa mobil beriringan memasuki perbatasan yang cukup rawan. Kami semua diminta turun lalu disuruh menunjukkan KTP dan mobil diperiksa dengan ketat, maka penjaga mulai bertanya,”Siapakah pemimpin rombongannya?” Saya mulai melihat gelagat yang unik. Sesama teman kami saling menunjuk. Pada saat itulah saya maju ke depan dan berkata,”Saya pemimpinnya. Saya ketua rombongannya.” Kemudian saya diminta masuk ke dalam ruangan kantor pos penjagaan untuk diwawancarai atau diinterogasi cukup lama, sementara yang lain menunggu di luar sambil ngobrol atau duduk-duduk di bawah pohon. Kira-kira 30 menit kemudian saya diminta meninggalkan KTP dan dipersilahkan melanjutkan perjalanan dengan pesan agar kami berhati-hati.

Hal semacam itu sering saya lakukan ketika berada di lapangan melakukan kegiatan sosial atau kegiatan lainnya, sehingga dengan sendirinya membuat teman-teman atau orang-orang mengangkat saya sebagai pemimpin. Dan saya mau katakan bahwa pemimpin bisa muncul di lapangan. Pemimpin itu muncul dimana orang-orang membutuhkan kepemimpinan seseorang. Wujud dari seorang pemimpin adalah berani memimpin, berani bertanggung jawab. Tanpa sadar ketika hidup ini berjalan, tanpa sadar orang melihat, menilai dan mereka mengangkat kita sebagai pemimpin. Karena itu saya punya pesan sederhana, kalau anda ingin sukses, mau menjadi pemimpin, ambilah tanggung jawab dan beranilah untuk bertanggung jawab.

Beberapa waktu yang lalu saya reuni dengan sesama alumni di IPB, karena saya dulu kuliah di IPB. Cukup menarik mengamati mereka dalam reuni itu, siapa saja yang sekarang ini berhasil menduduki posisi-posisi yang bagus entah itu di perusahaan, di yayasan, di partai atau di lembaga lainnya. Maka mereka yang berhasil adalah mereka yang dulu aktif dalam kegiatan-kegiatan di kampus, seperti Menwa, HMI, Persekutuan Kampus, kegiatan sosial atau olahraga lainnya. Siapa yang berhasil ternyata bukan mereka yang IP-nya tinggi, nilainya bagus secara akademis, tetapi mereka yang sejak muda sudah terbiasa bergaul dan memimpin. Terbiasa dalam kegiatan-kegiatan seperti itu membuat jiwa kepemimpinan itu tumbuh. Jiwa bertanggung jawab itu tumbuh. Dan itu ternyata lebih dipakai dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pekerjaan.

Banyak orang-orang yang pandai dengan nilai-nilai akademis yang luar biasa, dengan otak yang cemerlang, tetapi ternyata sangat takut mengambil keputusan, sangat takut untuk bertanggung jawab. Selalu berpikir bagaimana menjagai dirinya. Begitu sesuatu terjadi, maka ia langsung membuat kuda-kuda dan argumen-argumen yang mengamankan dirinya bahwa dirinya benar, dia pandai, dia tahu semuanya, dia jagai semuanya dengan sangat rapi, dia tidak bersalah. Pada kenyataannya orang-orang seperti ini justru secara umum dalam kehidupan di masyarakat tidak berhasil karena orang menganggapnya kurang memiliki tanggung jawab. Karena itu, siapkan masa depanmu untuk sukses dan berhasil dengan memiliki dan mengembangkan karakter bertanggung jawab.

PERKATAAN

Orang yang sukses adalah orang yang memiliki integritas. Pernahkah Anda merasa dada anda mau meledak karena rasa tidak suka atau mau marah, namun wajah dan mulut anda bersikap manis? Itu artinya anda tidak memiliki integritas. Anda memakai topeng. Anda pemain sandiwara. Pernahkah terjadi anda mengetahui kebenarannya, tetapi mulut anda justru berkata sebaliknya? Pernahkah anda berjanji dan mengingkarinya? Pernahkah anda berbohong dalam hidup anda? Jika pernah, anda tidak memiliki integritas. Dalam diri sebenarnya ingin berhasil dalam hidup, tetapi dalam tindakan ternyata justru malas dan tidak percaya diri. Ingin menyelesaikan tugas dengan segera, tetapi malah duduk selama berjam-jam di depan televisi atau main games komputer atau internet. Pernahkah anda berkata saya membuang-buang waktu dengan semua ini, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi? Dan ternyata anda mengulanginya sekali lagi, sekali lagi dan sekali lagi. Saya mau katakan, anda tidak memiliki integritas!

Pernahkah Anda mengalami perlakuan yang tidakadil atau tidak menyenangkan dari orang lain, namun anda diam saja? Saat semua itu terjadi anda tidak berbuat apa-apa, tetapi setelah lewat anda merasa tidak puas dan uring-uringan. Pernahkah anda dalam sebuah rapat apakah saudara setuju dan anda diam saja, tidak setuju, tidak angkat tangan, tidak bersuara. Namun setelah rapat anda menjadi provokator. Saya mau katakan, anda tidak memiliki integritas!

Mengapa beberapa orang tidak dapat mengekspresikan perasaannya terhadap orang lain, namun justru memendam dan kecewa dalam hati? Sebab ia tidak memiliki integritas. Ada orang yang menyadari ada hal-hal yang kurang pantas dilakukan karena melanggar norma, etika, dan membuat orang lain sakit hati. Namun secara sadar justru ia melanggar. Setelah terjadi barulah menyesal dan berkata, mengapa saya melakukan hal tersebut. Mengapa saya begitu lemah. Mengapa hal sepele ini terjadi. Bila hanya terjadi satu kali itu masih bisa dimengerti, tetapi bila terjadi berulang-ulang, maka saya mau katakan, ada yang harus dibenahi dalam hidup anda, yaitu integritas anda!

Bagaimanapun juga kunci keberhasilan jangka panjang adalah memiliki integritas. Orang punya modal, orang punya jaringan, tetapi bila tidak memiliki integritas, maka jaringan akan habis, relasi akan menjauh, ia tidak akan dihormati lagi, karena tidak memiliki integritas. Sebenarnya integritas ini ada pada setiap orang sebagai benih. Karena manusia diciptakan dengan watak sejati manusia dimana ada benih-benih cinta kasih, benih-benih kebenaran, kepantasan dan kebijaksanaan. Tetapi seringkali benih itu justru semakin lama semakin hilang dan mati. Karena itu dibutuhkan komitmen untuk membangkitkannya kembali.

Bagaimana cara membangkitkan integritas? Yang pertama adalah, hargai perkataan anda dengan perbuatan anda. Cara mendongkrak integritas adalah mulai menjagai perkataan, menghormati perkataan anda dengan tindakan anda. Mulai melakukan apa yang dikatakannya. Berani mengatakannya dan melakukannya atau sebaliknya tidak mengatakannya dan tidak melakukannya. Tetapi engkau harus berani mencoba untuk mengatakannya. Dengan begitu engkau sedang melatih integritasmu. Beranilah untuk berjanji dan lakukan. Beranilah untuk berkata dan lakukan. Selaraskan antara hati dan perkataan. Dengan berjalannya waktu, saya percaya, integritas anda akan dikenal semakin baik. Anda adalah orang yang memiliki integritas yang menghormati perkataan dengan tindakan.