Ada seorang berkebangsaan Kanada yang bernama Charles Boudin. Ia pernah berjalan di atas seutas kawat 340 meter, yang direntangkan dari satu bukit ke bukit lainnya sementara di bawahnya jurang dengan sungai berarus deras. Hanya dengan tongkat seberat 18 kg dan panjangnya 18 m, dia menjaga keseimbangan tubuhnya saat berjalan di atas kawat. Semua orang yang menyaksikan peristiwa itu menahan nafas, karena itu merupakan pertunjukan yang mencekam. Resikonya kalau dia salah langkah, salah perhitungan, terpeleset akan mati, karena ia tidak menyediakan jaring pengaman (safety net), artinya kalau ia jatuh, maka ia akan mati. Tetapi luar biasa, Charles bisa melakukannya dengan baik. Ia bisa mencapai bukit yang satunya sejauh 340 meter dengan selamat. Ketika ia sampai di bukit itu, ia menantang para penonton yang ada di situ.
“Apakah Anda percaya kalau saya akan kembali lagi dengan selamat?” Semua penonton serempak menjawab,”Percaya!”
“Bagaimana kalau saya mengajak salah satu dari Anda bersama dengan saya.” Maka semua orang mulai beralasan. Ada yang berkata,”Jangan saya, saya terlalu gemuk, nanti takut jatuh.” Yang lain bilang,” saya takut ketinggian.” Dan masih banyak alasan lainnya.
“Tetapi, Anda percaya kalau saya bisa menyeberang kembali?” Dan semua kembali menjawab,”Percaya!” Tetapi tetap saja tidak ada yang merespon dalam tindakan nyata.
Akhirnya ada seorang anak muda, bernama Henry, maju dan bersedia menyertai Charles Boudin. Semua orang yang ada di situ mulai berkata,”Kamu hebat sekali, berani sekali.”
Henry memberanikan diri karena ia percaya pada Charles Boudin. Ia segera naik menemui Charles Boudin. Sebelum berangkat Henry diberi petunjuk: Ikuti saja langkah saya, pegang bahu saya erat-erat dan tetap terus memandang bahu saya. Jangan lihat ke kiri, ke kanan atau ke bawah kalau tidak mau jatuh. Pada awal perjalanan memang tidaklah susah, tetapi ketika sampai di tengah, saat angin menerpa dan kawat itu terayun-ayun, dia sulit sekali melanjutkan perjalanannya. Henry mengalami peristiwa yang menegangkan dan menakutkan, tetapi Charles Boudin mengingatkan,”Tetap fokus pada bahu saya, jangan lihat kiri dan kanan dan ikuti gerakan saya.”
Maka Henry mengikuti setiap gerakan Boudin dengan teliti. Ia memandang ke depan pada bahu Boudin. Akhirnya Henry berhasil sampai ke seberang bersama Boudin. Semua yang menyaksikan hal itu memberikan applause yang meriah. Kisah nyata ini terjadi pada 30 juli 1958.
Apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini? Untuk berhasil kita butuh figur, contoh atau teladan. Kita perlu melihat dengan teliti setiap gerakannya dan mengikutinya. Jika Anda ingin sukses, ingin berhasil, marilah kita berhikmat. Carilah figur seorang yang sukses, lihat terus dia, amati gerakannya dan ikuti dari belakang. Untuk sukses kita perlu diinspirasi oleh seseorang yang sudah sukses. Bila perlu jadikan dia mentor dalam hidupmu. Undanglah dia untuk menjadi mentormu. Amati kehidupannya dengan teliti, ikuti gerakannya, jangan tengok kanan-tengok kiri, maka engkau akan menjadi sukses sebagaimana dia sukses.
“Apakah Anda percaya kalau saya akan kembali lagi dengan selamat?” Semua penonton serempak menjawab,”Percaya!”
“Bagaimana kalau saya mengajak salah satu dari Anda bersama dengan saya.” Maka semua orang mulai beralasan. Ada yang berkata,”Jangan saya, saya terlalu gemuk, nanti takut jatuh.” Yang lain bilang,” saya takut ketinggian.” Dan masih banyak alasan lainnya.
“Tetapi, Anda percaya kalau saya bisa menyeberang kembali?” Dan semua kembali menjawab,”Percaya!” Tetapi tetap saja tidak ada yang merespon dalam tindakan nyata.
Akhirnya ada seorang anak muda, bernama Henry, maju dan bersedia menyertai Charles Boudin. Semua orang yang ada di situ mulai berkata,”Kamu hebat sekali, berani sekali.”
Henry memberanikan diri karena ia percaya pada Charles Boudin. Ia segera naik menemui Charles Boudin. Sebelum berangkat Henry diberi petunjuk: Ikuti saja langkah saya, pegang bahu saya erat-erat dan tetap terus memandang bahu saya. Jangan lihat ke kiri, ke kanan atau ke bawah kalau tidak mau jatuh. Pada awal perjalanan memang tidaklah susah, tetapi ketika sampai di tengah, saat angin menerpa dan kawat itu terayun-ayun, dia sulit sekali melanjutkan perjalanannya. Henry mengalami peristiwa yang menegangkan dan menakutkan, tetapi Charles Boudin mengingatkan,”Tetap fokus pada bahu saya, jangan lihat kiri dan kanan dan ikuti gerakan saya.”
Maka Henry mengikuti setiap gerakan Boudin dengan teliti. Ia memandang ke depan pada bahu Boudin. Akhirnya Henry berhasil sampai ke seberang bersama Boudin. Semua yang menyaksikan hal itu memberikan applause yang meriah. Kisah nyata ini terjadi pada 30 juli 1958.
Apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini? Untuk berhasil kita butuh figur, contoh atau teladan. Kita perlu melihat dengan teliti setiap gerakannya dan mengikutinya. Jika Anda ingin sukses, ingin berhasil, marilah kita berhikmat. Carilah figur seorang yang sukses, lihat terus dia, amati gerakannya dan ikuti dari belakang. Untuk sukses kita perlu diinspirasi oleh seseorang yang sudah sukses. Bila perlu jadikan dia mentor dalam hidupmu. Undanglah dia untuk menjadi mentormu. Amati kehidupannya dengan teliti, ikuti gerakannya, jangan tengok kanan-tengok kiri, maka engkau akan menjadi sukses sebagaimana dia sukses.