Untuk info seminar dan mengundang sebagai pembicara seminar hubungi 021-7364885 atau via email: jarotwj@yahoo.com

Rabu, 25 Agustus 2010

MENEMBUS BATAS PIKIRAN

Pernahkah saudara mengalami atau mendengar orang berkata begini ”Wah saya pikir dia tidak mau makanya saya tidak mengajaknya. Wah saya pikir kamu tidak mau tinggal di daerah Jakarta barat”, Maka saya tidak menawarkan kamu rumah di daerah sana padahal saya agen properti dan banyak sekali stok alternatif yang bisa saya tawarkan.Yang lain lagi berkata “ Aduh,saya pikir dia anti MLM makanya saya tidak mengajak dia. Saya tahu pergaulannya luas dan temannya banyak sekali, wah sayang sekali” Orang lain yang mengajak dia dan menjadi downline-nya dan orang itu sukses luar biasa. Coba saya yang mengajaknya, wah saya pikir..

Kita dapat membuat daftar yang panjang orang yang menyesal tidak berbuat sesuatu karena salah pikir. Apa artinya? Batasan seseorang itu sebenarnya ada dipikirannya. Ada kasus yang lain misalnya diberi kesempatan untuk mengambil alih pimpinan karena atasannya pindah kota, sakit atau mundur dari perusahaannya dan pindah ke tempat yang lain. Dan banyak orang tidak mau karena berfikir “aduh, jangan-jangan nanti teman-teman menolak saya. Bagaimana kalau mereka memberontak dan tidak mau menurut. Nanti saya gagal. Jadi sekali lagi banyak orang tidak berani mengambil kesempatan. Karena berfikir hal-hal yang negatif atau selalu berkata”saya pikir..saya pikir dan saya pikir.

Dari contoh ini apa yang mau saya katakan mari isi pikiran dengan hal-hal yang positif. Belajar berfikir positif . isi hati dengan hal-hal yang optimis. supaya kita tidak selalu terlewatkan, tersandung, tidak menjadi sukses dan tidak menikmati hasil karena salah dipikiran. Manusia akan melakukan apa yang dia pikir bisa melakukannya. Sejauh pikirannya berkata bisa, sebesar pikirannya mengatakan bisa, sebesar itu juga prestasinya. Orang sering tidak melakukan sesuatu bukan karena tidak mampu tapi dia berfikir bahwa dia tidak mampu, padahal sebenarnya dia mampu. Jadi batas sukses, batas keberhasilan, sering bukan diluar dirinya tapi dalam pikiran manusia itu sendiri. Karena itu isi pikiran anda dengan hal-hal yang positif.

Saya berikan contoh: apakah saudara berani membuat daftar nama lalu meminta sumbangan untuk membeli mobil pribadi, ke teman-teman kantor, mengetuk pintu rumah tetangga, tentu jawabannya tidak, bukan. Mengapa? karena saudara berfikir malu dan hal itu tidak pantas dilakukan. Kegiatannya sama persis, mengetuk pintu rumah tetangga, meminta pada teman-teman kantor meminta sumbangan tapi untuk membeli mobil yayasan atau mobil gereja atau mobil mesjid. Engkau akan tidak malu melakukannya. Kenapa? Karena bukan untuk kepentingan diri sendiri, tapi untuk kepentingan mulia. Karena kepentingannya baik engkau berfikir bahwa itu boleh dilakukan dan engkau melakukannya. Karena engkau berfikir ini boleh dilakukan maka engkau melakukannya.

Karena perbuatan dan prestasi tergantung dari kita berfikir tapi pikiran kita dilandasi oleh motivasi. Karena itu selain berfikir positif perlu juga punya motivasi yang baik dan tujuan yang mulia. Tujuan yang mulia, motivasi yang baik membuat orang berani berfikir secara positif lalu bertindak positif dan menghasilkan hal yang positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar