Untuk info seminar dan mengundang sebagai pembicara seminar hubungi 021-7364885 atau via email: jarotwj@yahoo.com

Rabu, 25 Agustus 2010

MENEMBUS BATAS EKONOMI

Semua orang ingin sukses.Tapi banyak orang tidak sukses, karena terlalu banyak halangan. Dan halangan itu bukan di luar dirinya, tapi dalam pikirannya sendiri.

Ada orang yang berfikir bahwa dia miskin. Jadi keadaan ekonomi dianggap sebagai batas. Ada orang berfikir bahwa keadaan ekonomi yang tidak bagus, tidak ada uang, tidak punya modal, itulah yang menghalangi dia untuk sukses. Memang uang itu penting, tetapi bukan segala-galanya. Miskin bukan halangan untuk kaya, justru bisa menjadi pendorong atau motivasi yang kuat sekali untuk menjadi kaya.

Banyak orang-orang sukses yang dulunya berasal dari orang-orang miskin. Tahukah Anda, bahawa Jackie Chan, bintang film Hongkong di Amerika yang berpenghasilan lebih dari 50 Juta US Dollar pertahun, pernah dijual oleh orang tuanya seharga 26 Dolar kepada seorang dokter kandungan, karena mereka tidak bisa memberi makanan kepada anaknya.

Mantan Perdana Menteri Malaysia, dr. Mahathir Muhhamad, lahir dari keluarga yang miskin. Studinya terhenti oleh Perang Dunia II. Dan ia menggunakan kesempatan itu untuk membuaka warung yang menjual minuman, roti dan buah. Kemudian ia menjual kerajinan. Ia pernah bekerja sebagai pesuruh di sebuah kantor distrik, sebelum ia masuk kuliah kedokteran dan akhirnya ia sukses. Ia juga pernah hidup dalam kemiskinan.

Di Indonesia, kita mengenal Lim Siu Liong (1916). Ia datang ke Indonesia pada usia 22 tahun tanpa uang. Ia bekerja sebagai penjaga toko pamannya di Jawa Tengah. Ia tidak punya uang, tapi pandai bergaul. Ia sudah bersahabat erat dengan mantan presiden Suharto ketika ia masih tentara rendahan. Persahabatan itu membuat ia ikut naik, ketika Suharto naik jabatan. Memang bersahabat tidak pernah membawa kerugian. Jadi ekonomi bukanlah batas untuk sukses.

Satu lagi contoh, Henry Ford. Pembaharu dalam industri mobil, pemilik merek Ford. Ia memulai hidupnya sebagai montir di sebuah bengkel dan malam harinya bekerja di sebuah toko permata dengan tugas membersihkan jam. Masih ada lagi, Abraham Lincoln, salah seorang Presiden Amerika Serikat. Lahir di pedalaman Kentucky (1809). Ia memulai bekerja sebagai pemotong rel kereta api, lalu menjadi pengemudi kapal laut, pernah menjadi penjaga toko, pengatar surat dan juru ukur tanah. Perjuangannya sangat panjang sebelum menjadi presiden, ia pernah menjadi pengacara, mencoba bisnis, berkali-kali gagal, namun akhirnya menjadi presiden Amerika Serikat yang dikenang dengan karya-karya besar dan legendaris, terutama dalam hal penghapusan sistem perbudakan.

Banyak orang yang lahir miskin, tetapi kenyataannya akhirnya mereka sukses menjadi kaya, atau sukses menjadi terkenal. Artinya kemiskinan bukan penghalang untuk sukses. Justru gunakan kemiskinan menjadi pendorong untuk keluar dari kemiskinan, untuk menjadi sukses. Kalau Anda berpikir ekonomi itu halangan, maka halangan adalah pikiran Anda sendiri. Bila Anda punya ide, punya keahlian, punya kemampuan atau hal lain selain uang, sementara ada banyak orang yang punya uang tidak tahu harus berbuat apa dengan uangnya, Anda bisa berpartner dengan mereka.

Jadi tidak punya uang bukan berarti Anda tidak punya modal, karena modal bukan hanya uang. Ekonomi bukan halangan untuk sukses. Kalau punya niat, punya kemauan, maka Anda juga bisa sukses.

1 komentar:

  1. Saya sangat bersyukur kini saya mengenal bapak lebih dekat meski hanya dengan blok awal saya membaca tulisan bapak divisi pelyanan anak semua tulisan itu mengubah pemikiran dan memotivasi saya dalam pelayanan dan tidak tahu kenapa tiba-tiba blog bapak muncul dan saya bersyukur itu bukan sebuah kebetulan tetapi bapak sang motivator yg mengubah paragdikma pikiran saya,terimakasih Pak.

    BalasHapus